Pada hari Rabu, tanggal 23 April 2008, kami menemui seorang tukang cat yang sedang bekerja di sebuah rumah. Dengan berbalut kemeja yang terkena cat putih dan celana panjang lusuh yang digulung, beliau menyambut kami dengan ramah. Kami pun meminta izin untuk mewawancarainya mengenai kehidupannya sebagai seorang tukang cat.
Beliau pun mulai bercerita mengenai kehidupan sehari-harinya. Namanya adalah Bapak Wahyu Santoso, usianya baru 35 tahun. Beliau sudah berkeluarga dengan tiga anak. Beliau mulai menjalani pekerjaan sebagai tukang cat pada usia 25 tahun. Hal tersebut dikarenakan keadaan ekonomi yang kurang mendukung sehingga Beliau terpaksa ikut temannya untuk mengadu nasib ke
Upah yang diperolehnya pada saat mengecat tidaklah seberapa, tergantung dari keadaan bangunan atau rumah yang akan ia cat. Apakah sedang atau parah, jadi tergantung medannya. Ya, kira-kira upah yang didapatnya sebesar Rp 75.000,00 per hari. Namun, dengan upah yang seadanya, ia tetap berusaha untuk bertahan hidup. Karena dalam pendiriannya Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang tidak dapat di hadapi atau yang tidak sanggup dihadapi oleh umatnya. Ia yakin dan percaya bahwa Tuhan selalu ada menyertai hidupnya.
REFLEKSI SINGKAT ( AYU ) :
Setelah saya dan Patricia berbincang-bincang dengan Pak Wahyu, saya menjadi sadar bahwa masih banyak orang-orang yang lebih sulit, kekurangan secara materi. Namun, mereka tetap survive dan bertahan hidup dengan segala tuntutan hidup yang tinggi dan kebutuhan ekonomi yang banyak. Terlebih lagi Pak Wahyu harus mengidupi ketiga orang anaknya yang masih kecil. Saya menjadi semakin sadar bahwa kehidupan itu keras. Tetapi seberapapun sulitnya kehidupan ini, semuanya tetap harus kita serahkan kepada Tuhan, kita tetap harus percaya bahwa tuhan selalu ada bersama kita. Seperti pak wahyui yang yakin bahwa Tuhan selalu menyertai nya, padahal beliau hidup dalam kekurangan, tetapi beliau tetap yakin adanya Tuhan, kita yang masih diberikan kecukupan, masih dapat bersekolah tanpa pusing memikirkan biaya, harus menjadi orang yang pandai bersyukur. Berterimakasih kepada Tuhan atas segala nikmat dan karunia yang Tuhan berikan .
Refleksi (Patricia):
Disusun oleh
Ayu Pramesti X1-02
Patricia margaretha X1-21
No comments:
Post a Comment