Sunday, April 27, 2008

Refleksi Miranti X-1/20

Setelah mewawancarai salah seorang narasumber(Ibu Nasidah) yang saya dan Astrid nilai sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Ibu Cecil, saya merasa turut prihatin.
Setelah mendengar sendiri kisah perjuangan Ibu Nasidah untuk membiayai hidup lima orang yang semuanya bergantung pada Ibu Nasidah sendiri. Ibu Nasidah tabah menghadapi menantunya yang pengangguran dan putranya sendiri yang juga seorang pengangguran. Perihal semacam ini memang cenderung menimbulkan rasa marah dan kesal. Namun setelah beberapa tahun, kehidupan Ibu Nasidah juga tetap demikian, menanggung beban hidup banyak orang sendirian. Bayangkan, betapa berat menghadapi semua itu.
Pelajaran yang bisa saya dapat dari cerita Ibu Nasidah, saya semakin menghargai jerih payah orang tua untuk menghidupi saya dan kakak-kakak saya. Demikian saya juga sadar bahwa dari jenjang yang paling awal saya sudah harus berusaha agar di masa depan bisa memperoleh penghidupan yang layak (mendapat pekerjaan yang baik), sehingga bisa hidup berkecukupan dan dalam damai Tuhan. Amin.

No comments: