Cerita Ibu Nasidah
Pada hari Sabtu, 19 April 2008 pukul 14.13, kami mewawancarai Ibu Nasidah (52), seorang tukang cuci yang membuka usaha kecil menjual jajanan. Pagi-pagi Ibu Nasidah memulai jualannya dan menjelang siang barulah ia pergi ke tempat di mana ia bekerja sebagai tukang cuci. Sepulang dari rumah majikannya, ia pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan jualannya. Pendapatan dari jajanannya dalam satu hari sekitar 60-80 ribu, namun uang tersebut harus digunakan untuk membeli bahan jajanan dan sisanya baru untuk makan
Ia memiliki tujuh orang anak dan enam di antaranya sudah berkeluarga sehingga kini ia memiliki sembilan orang cucu. Dua di antaranya masih tinggal di rumah Ibu Nasidah. Di rumahnya yang hanya terdiri dari satu kamar itu menampung hidup
Harapan Ibu Nasidah yang belum dapat ia wujudkan adalah keinginan besar untuk meninggikan atap rumahnya. Ibu Nasidah mengaku ketika ingin naik di rumahnya ia harus membungkuk dan tidak bisa berdiri tegap. Ia berharap suatu hari impiannya yang sederhana itu dapat terwujud dan ia juga mendoakan kesuksesan anak-anaknya agar memiliki kehidupan yang lebih baik. Demikian wawancara kami berlangsung dengan Ibu Nasidah. Kami mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan dan waktu yang Ibu Nasidah berikan untuk kami wawancarai.
Dibuat Oleh : Miranti (20) dan Astrid (22)
No comments:
Post a Comment